Dokter Statistik Indonesia

Olah Data Statistik Kedokteran dan Kebidanan

MODIFIKASI DATA STRUCTURAL EQATION MODEL ( SEM )

Menerima manipulasi analisa data statistik SEM (Structural Equation Model) dengan menggunakan software SmartPLS 3.2 M3.
Anda bisa menentukan sendiri sesuai proposal yang telah disetujui dan telah diujikan dalam seminar proposal.
Gambar (Path) telah Fix, dan tidak mengalami perubahan.
Data awal yang digunakan adalah data dari anda, kami tidak menyediakan data mentah dari awal pengujian.
mengenai jumlah data, sesuai dengan proposal anda.
Karena tingkat kesulitan yang sangat tinggi,
Perubahan data yang ada pada hasil analisa menjadi tanggung jawab anda, terhadap tujuan proposal. Kami hanya membantu agar sesuai dengan permintaan dan keinginan anda seperti pada proposal anda.

kirimkan file and via email saya pusatanalisadata[et]gmail[dot]com:
1. Proposal Lengkap
2. Data analisis ASLI (dalam exel)
3. Path
4. Isi Order yang jelas(pesan mail)
5. Pembuatan data responden (jika diperlukan mendesak)

konfirmasi : 08125253494

DATA NOMINAL, ORDINAL, INTERVAL DAN DATA RASIO

DATA NOMINAL, ORDINAL, INTERVAL DAN DATA RASIO
(Oleh: Suharto)

A. Pendahuluan

Fenomena yang sering terjadi ketika mahasiswa akan menyelesaikan tugas akhir, diantaranya adalah ketika menemukan data rasio yang pada gilirannya akan berhadapan dengan model alat analisis mana yang akan di gunakan. Karena dari beberapa literatur, memperlakukan data rasio berikut alat analisisnya akan memiliki perbedaan bila kita memperlakukan data yang berbentuk, nominal, ordinal, dan interval. Data rasio memiliki spesifikasi yang paling kuat diantara data-data lain, dibandingkan dengan misalnya, data nominal, ordinal dan data interval. Data rasio juga memiliki ukuran yang paling komplek dan memiliki sifat-sifat yang dimiliki oleh data nominal, data ordinal dan data interval serta ditambah dengan satu sifat yang lain. Selain itu, data rasio lebih tepat bila diterapkan dengan menggunakan alat analisis statistik parametrik, yakni statistik yang berhubungan dengan parameter. Sedangkan data nominal dan data ordinal, memiliki kecenderungan bila kita menggunakan alat analisis statistik non parametrik.
Beberapa ahli berpendapat bahwa pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah diantaranya adalah melakukan langkah-langkah sistematis.
Metode ilmiah adalah merupakan pengejaran terhadap kebenaran relatif yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena keberadaan dari ilmu itu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karenanya, penelitian dan metode ilmiah, jika tidak dikatakan sama, mempunyai hubungan yang relatif dekat. Karena dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum, akan mudah dijawab.
Menuruti Schluter (Moh Nazir, 2006), langkah penting sebelum sampai tahapan analisis data dan penentuan model adalah ketika kita melakukan pengumpulan dan manipulasi data sehingga bisa digunakan bagi keperluan pengujian hipotesis. Mengadakan manipulasi data berarti mengubah data mentah dari awal menjadi suatu bentuk yang dapat dengan mudah memperlihatkan hubungan-hubungan antar fenomena.
Kelaziman kuantifikasi sebaiknya dilakukan kecuali bagi atribut-atribut yang tidak dapat dilakukan. Dan dari kuantifikasi data itu, penentuan mana yang dikatakan data nominal, ordinal, interval dan rasio bisa dilakukan demi memasuki wilayah penentuan model.
Pada ilmu-ilmu sosial yang telah lebih berkembang, melakukan analisis berdasarkan pada kerangka hipotesis dilakukan dengan membuat model matematis untuk membangun refleksi hubungan antar fenomena yang secara implisit sudah dilakukan dalam rumusan hipotesis. Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah.
Data bisa memiliki makna setelah dilakukan analisis dengan menggunakan model yang lazim digunakan dan sudah diuji secara ilmiah meskipun memiliki peluang menggunakan alat analisis lain. Akan tetapi masing-masing model, jika ditelaah satu demi satu, sebenarnya hanya sebagian saja yang bisa digunakan untuk kondisi dan data tertentu. Ia tidak bisa digunakan untuk menganalisis data jika model yang digunakan kurang sesuai dengan bagaimana kita memperoleh data jika menggunakan instrumen. Timbangan tidak bisa digunakan untuk mengukur tinggi badan seseorang. Sebaliknya meteran tidak bisa digunakan untuk mengukur berat badan seseorang. Karena masing-masing instrumen memiliki kegunaan masing-masing.
Dalam hal ini, tentu saja kita tidak ingin menggunakan model analisis hanya semata-mata karena menuruti selera dan kepentingan. Suatu model hanya lazim digunakan setelah kita mempertimbangkan kondisi bagaimana data dikumpulkan. Karena dalam teori, alat analisis model adalah alat yang tidak bisa digunakan dalam kondisi yang tidak sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan logis. Ia memang bisa digunakan untuk menghitung secara matematis, akan tetapi tidak dalam teori.
Banyaknya konsumsi makanan tentu memiliki hubungan dengan berat badan seseorang. Akan tetapi banyaknya konsumsi makanan penduduk pulau Nias, tidak akan pernah memiliki hubungan dengan berat badan penduduk Kalimantan. Motivasi kerja sebuah perusahaan makanan ringan, tidak akan memiliki hubungan dengan produktivitas petani Sawit. Model analisis statistik hanya bisa digunakan jika data yang diperoleh memiliki syarat-syarat tertentu. Salah satu diantaranya adalah masing-masing variabel tidak memiliki hubungan linier yang eksak. Data yang kita peroleh melalui instrumen pengumpul data itu bisa dianalisis dengan menggunakan model tanpa melanggar kelaziman.
Bagi keperluan analisis penelitian ilmu-ilmu sosial, teknik mengurutkan sesuatu ke dalam skala itu artinya begitu penting mengingat sebagian data dalam ilmu-ilmu sosial mempunyai sifat kualitatif. Atribut saja sebagai objek penelitian selain kurang representatif bagi peneliti, juga sebagian orang saat ini menginginkan gradasi yang lebih baik bagi objek penelitian.
Orang selain kurang begitu puas dengan atribut baik atau buruk, setuju atau tidak setuju, tetapi juga menginginkan sesuatu yang berada diantara baik dan buruk atau diantara setuju dan tidak setuju. Karena gradasi, merupakan kelaziman yang diminta bagi sebagian orang bisa menguak secara detail objek penelitian. Semakin banyak gradasi yang dibuat dalam instrumen penelitian, hasilnya akan makin representatif.
Menuruti Moh. Nazir (2006), teknik membuat skala adalah cara mengubah fakta-fakta kualitatif (atribut) menjadi suatu urutan kuantitatif (variabel). Mengubah fakta-fakta kualitatif menjadi urutan kuantitatif itu telah menjadi satu kelaziman paling tidak bagi sebagian besar orang, karena berbagai alasan. Pertama, eksistensi matematika sebagai alat yang lebih cenderung digunakan oleh ilmu-ilmu pengetahuan sehingga bisa mengundang kuantitatif variabel. Kedua, ilmu pengetahuan, disamping akurasi data, semakin meminta presisi yang lebih baik, lebih-lebih dalam mengukur gradasi. Karena perlunya presisi, maka kita belum tentu puas dengan atribut baik atau buruk saja. Sebagian peneliti ingin mengukur sifat-sifat yang ada antara baik dan buruk tersebut, sehingga diperoleh suatu skala gradasi yang jelas.
B. Pembahasan
a. Data nominal
Sebelum kita membicarakan bagaimana alat analisis data digunakan, berikut ini akan diberikan ulasan tentang bagaimana sebenarnya data nominal yang sering digunakan dalam statistik nonparametrik bagi mahasiswa. Menuruti Moh. Nazir, data nominal adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukkan tingkatan apapun.
Ciri-ciri data nominal adalah hanya memiliki atribut, atau nama, atau diskrit. Data nominal merupakan data diskrit dan tidak memiliki urutan. Bila objek dikelompokkan ke dalam set-set, dan kepada semua anggota set diberikan angka, set-set tersebut tidak boleh tumpang tindih dan bersisa.
Misalnya tentang jenis olah raga yakni tenis, basket dan renang. Kemudian masing-masing anggota set di atas kita berikan angka, misalnya tenis (1), basket (2) dan renang (3). Jelas kelihatan bahwa angka yang diberikan tidak menunjukkan bahwa tingkat olah raga basket lebih tinggi dari tenis ataupun tingkat renang lebih tinggi dari tenis. Angka tersebut tidak memberikan arti apa-apa jika ditambahkan. Angka yang diberikan hanya berfungsi sebagai label saja. Begitu juga tentang suku, yakni Dayak, Bugis dan Badui.
Tentang partai, misalnya Partai Bulan, Partai Bintang dan Partai Matahari. Masing-masing kategori tidak dinyatakan lebih tinggi dari atribut (nama) yang lain. Seseorang yang pergi ke Jakarta, tidak akan pernah mengatakan dua setengah kali, atau tiga seperempat kali. Tetapi akan mengatakan dua kali, lima kali, atau tujuh kali. Begitu juga tentang ukuran jumlah anak dalam suatu keluarga. Numerik yang dihasilkan akan selalu berbentuk bilangan bulat, demikian seterusnya. Tidak akan pernah ada bilangan pecahan. Data nominal ini diperoleh dari hasil pengukuran dengan skala nominal.
Menuruti Sugiono, alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik nonparametrik yang digunakan untuk data nominal adalah Coefisien Contingensi. Akan tetapi karena pengujian hipotesis Coefisien Contingensi memerlukan rumus Chi Square (χ2), perhitungannya dilakukan setelah kita menghitung Chi Square. Penggunaan model statistik nonparametrik selain Coefisien Contingensi tidak lazim dilakukan.
b. Data ordinal
Bagian lain dari data kontinum adalah data ordinal. Data ini, selain memiliki nama (atribut), juga memiliki peringkat atau urutan. Angka yang diberikan mengandung tingkatan. Ia digunakan untuk mengurutkan objek dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi, atau sebaliknya. Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap objek, tetapi hanya memberikan peringkat saja. Jika kita memiliki sebuah set objek yang dinomori, dari 1 sampai n, misalnya peringkat 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya, bila dinyatakan dalam skala, maka jarak antara data yang satu dengan lainnya tidak sama. Ia akan memiliki urutan mulai dari yang paling tinggi sampai paling rendah. Atau paling baik sampai ke yang paling buruk.
Misalnya dalam skala Likert (Moh Nazir), mulai dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju sampai sangat tidak setuju. Atau jawaban pertanyaan tentang kecenderungan masyarakat untuk menghadiri rapat umum pemilihan kepala daerah, mulai dari tidak pernah absen menghadiri, dengan kode 5, kadang-kadang saja menghadiri, dengan kode 4, kurang menghadiri, dengan kode 3, tidak pernah menghadiri, dengan kode 2 sampai tidak ingin menghadiri sama sekali, dengan kode 1. Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala ordinal ini akan diperoleh data ordinal. Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik nonparametrik yang lazim digunakan untuk data ordinal adalah Spearman Rank Correlation dan Kendall Tau.
c. Data interval
Pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain, yakni jarak yang sama pada pengukuran dinamakan data interval. Data ini memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur. Akan tetapi ukuran interval tidak memberikan jumlah absolut dari objek yang diukur. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan skala interval dinamakan data interval.
Misalnya tentang nilai ujian 6 orang mahasiswa, yakni A, B, C, D, E dan F diukur dengan ukuran interval pada skala prestasi dengan ukuran 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, maka dapat dikatakan bahwa beda prestasi antara mahasiswa C dan A adalah 3 – 1 = 2. Beda prestasi antara mahasiswa C dan F adalah 6 – 3 = 3. Akan tetapi tidak bisa dikatakan bahwa prestasi mahasiswa E adalah 5 kali prestasi mahasiswa A ataupun prestasi mahasiswa F adalah 3 kali lebih baik dari prestasi mahasiswa B.
Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala interval ini akan diperoleh data interval. Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik parametrik yang lazim digunakan untuk data interval ini adalah Pearson Korelasi Product Moment, Partial Correlation, Multiple Correlation, Partial Regression, dan Multiple Regression.
d. Data rasio
Ukuran yang meliputi semua ukuran di atas ditambah dengan satu sifat yang lain, yakni ukuran yang memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur dinamakan ukuran rasio (data rasio). Data rasio, yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala rasio memiliki titik nol. Karenanya, interval jarak tidak dinyatakan dengan beda angka rata-rata satu kelompok dibandingkan dengan titik nol di atas. Oleh karena ada titik nol, maka data rasio dapat dibuat perkalian ataupun pembagian.
Angka pada data rasio dapat menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang diukur. Jika ada 4 orang pengemudi, A, B, C dan D mempunyai pendapatan masing-masing perhari Rp. 10.000, Rp.30.000, Rp. 40.000 dan Rp. 50.000. Bila dilihat dengan ukuran rasio maka pendapatan pengemudi C adalah 4 kali pendapatan pengemudi A. Pendapatan pengemudi D adalah 5 kali pendapatan pengemudi A. Pendapatan pengemudi C adalah 4/3 kali pendapatan pengemudi B.
Dengan kata lain, rasio antara pengemudi C dan A adalah 4 : 1, rasio antara pengemudi D dan A adalah 5 : 1, sedangkan rasio antara pengemudi C dan B adalah 4 : 3. Interval pendapatan pengemudi A dan C adalah 30.000, dan pendapatan pengemudi C adalah 4 kali pendapatan pengemudi A. Contoh data rasio lainnya adalah berat badan bayi yang diukur dengan skala rasio. Bayi A memiliki berat 3 Kg. Bayi B memiliki berat 2 Kg dan bayi C memiliki berat 1 Kg. Jika diukur dengan skala rasio, maka bayi A memiliki rasio berat badan 3 kali dari berat badan bayi C. Bayi B memiliki rasio berat badan dua kali dari berat badan bayi C, dan bayi C memiliki rasio berat badan sepertiga kali berat badan bayi A, dst.
Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala rasio ini akan diperoleh data rasio. Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) yang digunakan adalah statistik parametrik dan yang lazim digunakan untuk data rasio ini adalah Pearson Korelasi Product Moment, Partial Correlation, Multiple Correlation, Partial Regression, dan Multiple Regression.Sesuai dengan ulasan jenis pengukuran yang digunakan, maka variabel penelitian lazimnya bisa di bagi menjadi 4 jenis variabel, yakni variabel (data) nominal, variabel (data) ordinal, variabel (data) interval, dan variabel (data) rasio.
Variabel nominal, yaitu variabel yang dikategorikan secara diskrit dan saling terpisah satu sama lain, misalnya status perkawinan, jenis kelamin, suku bangsa, profesi pekerjaan seseorang dan sebagainya. Variabel ordinal adalah variabel yang disusun atas dasar peringkat, seperti motivasi seseorang untuk bekerja, peringkat perlombaan catur, peringkat tingkat kesukaran suatu pekerjaan dan lain-lain. Variabel interval adalah variabel yang diukur dengan ukuran interval seperti indek prestasi mahasiswa, skala termometer dan sebagainya, sedangkan variabel rasio adalah variabel yang disusun dengan ukuran rasio seperti tingkat penganggguran, penghasilan, berat badan, dan sebagainya.
e. Konversi variabel ordinal
Adakalanya kita tidak ingin menguji hipotesis dengan alat uji hipotesis statistik nonparametrik dengan berbagai pertimbangan, baik dari segi biaya, waktu maupun dasar teori. Misalnya kita ingin melakukan uji statistik parametrik Pearson Korelasi Product Moment, Partial Correlation, Multiple Correlation, Partial Regresion dan Multiple Regression, padahal data yang kita miliki adalah hasil pengukuran dengan skala ordinal, sedangkan persyaratan penggunaan statistik parametrik adalah selain data harus berbentuk interval atau rasio, data harus memiliki distribusi normal. Jika kita tidak ingin melakukan uji normalitas karena data yang kita miliki adalah data ordinal, hal itu bisa saja kita lakukan dengan cara menaikkan data dari pengukuran skala ordinal menjadi data dalam skala interval dengan metode Suksesive Interval.
Menuruti Al-Rasyid, menaikkan data dari skala ordinal menjadi skala interval dinamakan transformasi data. Transformasi data itu dilakukan diantaranya adalah dengan menggunakan Metode Suksesive Interval (MSI). Tujuan dari dilakukannya transformasi data adalah untuk menaikkan data dari skala pengukuran ordinal menjadi skala dengan pengukuran interval yang lazim digunakan bagi kepentingan analisis statistik parametrik.
Transformasi data ordinal menjadi interval itu, selain merupakan suatu kelaziman, juga untuk mengubah data agar memiliki sebaran normal. Artinya, setelah dilakukan transformasi data dari ordinal menjadi interval, penggunaan model dalam suatu penelitian tidak perlu melakukan uji normalitas. Karena salah satu syarat penggunaan statistik parametrik, selain data harus memiliki skala interval (dan rasio), data juga harus memiliki distribusi (sebaran) normal.

Dengan dilakukannya transformasi data, diharapkan data ordinal sudah menjadi data interval dan 

 memiliki sebaran normal yang langsung bisa dilakukan analisis dengan statistik parametrik. Berbeda dengan ststistik nonparametrik, ia hanya digunakan untuk mengukur distribusi. (Ronald E. Walpole).
DAFTAR PUSTAKA

  1. Al-Rasyid, H. Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Pascasarjana UNPAD, Bandung, 1994.
  2. Anita Kesumahati, Skripsi, PS Matematika, Unila, Penggunaan Korelasi Polikhorik dan Pearson untuk Variabel Ordinal Dalam Model Persamaan Struktural, 2005.
  3. Hays, W. L., Quantificationin Psychology, Prentice Hall. New Delhi, 1976.
  4. J.T. Roscoe, Fundamental Research Statistic for the Behavioral Sciences, Hol, Rinehart and Winston, Inc., New York, 1969
  5. J Supranto, Statistik, Teori Dan Aplikasi, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1987
  6. Moh. Nazir, Ph.D. Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003.
  7. Ronald E। Walpole, Pengantar Statistika, Edisi ke-3, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1992.
  8. Riduan, Dasar-dasar Statistika. Penerbit ALFABETA Bandung, 2005.
  9. Sugiono, Prof. Dr. Statistika Nonparametrik Untuk Penelitian, Penerbit CV ALFABETA, Bandung, 2004.
  10. Suharto, Bahan Kuliah Statistika, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Metro, 2007.
  11. Wijayanto, 2003. Structural Equation Modeling dengan LISREL 8.5. Pascasarjana FE-UI, Jakarta.
  12. Zaenal Mustafa El Qodri. 1985. Pengantar Statistika, Bagian Penerbitan Fakultas Ekokomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Sumber : http://suhartoumm.wordpress.com/2009/06/27/data-nominal-ordinal-interval-dan-ratio/ 

MANIPULASI DATA  STATISTIK "SEM" MENGGUNAKAN PROGRAM SmartPLS 2.0 M3

MANIPULASI DATA STATISTIK "SEM" MENGGUNAKAN PROGRAM SmartPLS 2.0 M3

Sebelum….

Sesudah…

Menerima manipulasi analisa data statistik SEM (Structural Equation Model) dengan menggunakan software SmartPLS 2.0 M3.

Anda bisa menentukan sendiri sesuai proposal yang telah disetujui dan telah diujikan dalam seminar proposal.
Gambar (Path) telah Fix, dan tidak mengalami perubahan.
Data awal yang digunakan adalah data dari anda, kami tidak menyediakan data mentah dari awal pengujian.
mengenai jumlah data, sesuai dengan proposal anda.
Karena tingkat kesulitan yang sangat tinggi,
Kami patok harga minimum sebesar Rp.1.5jt dan Sebagai tanda jadi kami patok DP sebesar Rp.500.000, –
Perubahan data yang ada pada hasil analisa menjadi tanggung jawab anda, terhadap tujuan proposal. Kami hanya membantu agar sesuai dengan permintaan dan keinginan anda seperti pada proposal anda.

kirimkan file and via email saya pusatanalisadata[et]gmail[dot]com:
1. Proposal Lengkap
2. Data analisis ASLI (dalam exel)
3. Path
4. Isi Order yang jelas(pesan mail)
5. Pembuatan data Rp.250.rb/100 responden (jika diperlukan mendesak)

konfirmasi : 085755238488

DOWNLOAD SMARTVIEWER GRATIS UNTUK BACA OUTPUT SPSS 15

Bagi customer kami pasti akan mendapatkan hasi; analisis, Output SPSS 15 dan data analisis. SPSS 15 mengeluarkan file ekstensi .SPO untuk hasil output dari pengujian statistiknya, bagi cutomer yang belum memiliki SPSS 15 , bias men-download program ini agar dapat melihat hasil output SPSS 15 tanpa harus punya software SPSS 15 nya.

Software SmartViewer ini dalam bentuk RAR, yang dibagi-bagi menjadi 6 bagian. Yang dapat anda download gratis via www.ziddu.com Untuk menyatukan kembali file tersebut ikuti langkah-langkah berikut ini.

1. downloadlah semua link File dibawah ini

http://www.ziddu.com/download/9913863/hjsplit.exe.html

http://www.ziddu.com/download/9914998/VIEWER.rar.001.html

http://www.ziddu.com/download/9915326/VIEWER.rar.002.html

http://www.ziddu.com/download/9946141/VIEWER.rar.003.html

http://www.ziddu.com/download/9946526/VIEWER.rar.004.html

http://www.ziddu.com/download/9946890/VIEWER.rar.005.html

http://www.ziddu.com/download/9947312/VIEWER.rar.006.html

2. jalankan file hjsplit.exe

3. Klik tombol “Join”, “Pilih Iput file” yaitu file “VIEWER.rar.001” dan tentukan file tersebut mau di gabungkan di folder apa.

4. Buka File VIEWER.rar dengan program rar , kalo belum punya bias download di sini.

5. Instal program SmartViewer di HD anda.

6.Untuk aktivasi bias lihat file “cara regrestrasi smarthviewer.pdf” pada dalam folder.

7. Selesai deh….. good Luck!.

Password : Makan Dirumah Padang Pake Rendang Kejatuhan Jam Gadang

MENGAPA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS WAJIB DILAKUKAN DAN MENGAPA SULIT TERPENUHI UNTUK PENELITIAN YANG MENGGUNAKAN KUISIONER?

Uji Validitas dan reliabilitas Wajib dilakukan apabila kita membuat kuisioner baru dan bukan mengambil dari kuisioner atau alat uji yang sudah paten (mis. Alat tes untuk psikologi, dll). Menggunakan alat pengumpul data berupa kuisioner sangat riskan terhadap terjadinya data yang tidak valid dan atau tidak reliable (BIAS). Hal tersebut dapat terjadi apabila:

1. Sampel yang diambil tidak sesuai dengan kriteria sampel yang diamati. (Mis. Kuisioner untuk akunting tapi diujicobakan dengan sampel para petani, dengan kata lain salah orang untuk uji coba kuisioner)
2. Pada saat pengambilan sampel tidak memperhatikan waktu yang tepat, sehingga responden cenderung mengisi secara asal-asalan.
3. Item pertanyaan yang dibuat terlalu panjang sehingga responden agak malas untuk membaca hingga selesai, akibatnya jawaban yang diberikan menjadi tidak sesuai yang diharapkan.
4. Item pertanyaan memuat kalimat-kalimat yang AMBIGU atau membingungkan bagi responden.
5. Item pertanyaan yang menggunakan istilah-istilah yang tidak umum (mis. Istilah medis, kalimat ilmiah, dll) tanpa keterangan yang jelas sehingga responden tidak mudah memahami maksud dari pertanyaan yang diberikan.
6. Kondisi responden juga sangat berpengaruh (lagi emosi, sibuk dengan pekerjaannya, lagi sakit, dll) atau responden dalam tekanan (Mis. Responden ditungguin sambil diajak ngobrol, atau responden dikumpulkan dalam sebuah ruangan, dan diminta mengisi kuisioner seperti tes CPNS dengan waktu yang telah ditentukan, dll).
7. Ketidak jujuran responden dalam mengisi jawaban dari pertanyaan (mis. Takut ketahuan atasannya, takut diketahui tentang jati dirinya, dll)

Faktor-faktor tersebut merupakan kendala-kendala yang harus dihindari apabila menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data.

ESTIMASI BIAYA ANALISA DATA DAN INTERPRETASI HASIL ANALISIS BERLAKU SEJAK 29 September 2011

A.Data dari kuisioner

  1. Untuk uji Regresi Sederhana (uji asumsi normalitas) dengan menggunakan data asli (tanpa editing data),
  2. Untuk uji Regresi Sederhana (uji asumsi normalitas) menggunakan data asli dengan editing data atau manipulasi data, sehingga berdistribusi normal dan mempunyai pengaruh yang signifikan,
  3. Untuk uji Regresi Berganda (uji asumsi klasik) dengan menggunakan data asli (tanpa editing data),
  4. Untuk uji Regresi Berganda (uji asumsi klasik) menggunakan data asli dengan editing data atau manipulasi data (untuk 5 variabel independen), sehingga hasil asumsi klasik dapat terpenuhi, berdistribusi normal dan mempunyai pengaruh yang signifikan,

B.Data sekunder (misalnya dari laporan keuangan)

  1. Untuk uji Regresi Sederhana (uji asumsi normalitas) dengan menggunakan data asli (tanpa editing data),
  2. Untuk uji Regresi Sederhana (uji asumsi normalitas) menggunakan data asli dengan editing data, sehingga berdistribusi normal dan mempunyai pengaruh yang signifikan
  3. Untuk uji Regresi Berganda (uji asumsi asumsi klasik) dengan menggunakan data asli (tanpa editing data)
  4. Untuk uji Regresi Berganda (uji asumsi klasik) menggunakan data asli dengan editing data atau manipulasi data (untuk 2 variabel independen)
  5. Jika ada lebih dari 2 variabel independen, maka untuk setiap penambahan 1 variabel independen dikenakan biaya tambahan

Catatan:

  • Asumsi total sampel yang menjadi sapel pengujian antara 30 hingga 60 responden
  • Untuk analisis Path dengan menggunakan beberapa Regresi dari SPSS, biayanya akan dihitung secara akumulatif setelah analisis, agar biayanya tidak terlalu besar.

NB: Biaya Tambahan (Optional)

1. Interpretasi Rp.100.000,-
2. Penyajian data Rp.600.000,-
3. Penyajian data, Pembahasan, hingga kesimpulan Rp. 1.800.000,-
4. Harga tambahan tidak termasuk analisis.
5. Harga dapat berubah sewaktu-waktu.
6. Harga dapat dikonfirmasi melalui nomor kontak kami. 085755238488 (SMS Only), 087870505059 (WA)

Jangan Salah Paham Tentang Variabel Yang Saya Maksudkan

Jangan Salah Paham Tentang Variabel Yang Saya Maksudkan

Pemahaman tentang variabel yang saya maksutkan, adalah variabel yang diujikan. Sebagai contoh Dimensi STRESS,dimensi ini memiliki variabel Stres Jabatan(X) dan variabel ini memiliki sub variabel Konflik kerja (X1), Beban kerja (X2), Waktu kerja (X3), Karakteristik tugas (X4), Dukungan kelompok (X5), Pengaruh kepemimpinan (X6). Maka variabel yang diuji adalah X1.-X6. Bagaimana jika hanya ada 2 variabel X dan Y saja yang tidak memiliki sub variabel, maka hanya variabel itu saja yang diujikan.

downlod cotoh definisi koseptual

Jadi yang menjadi perhitungannya dalam menentukan biaya, kita lihat dulu sub variabelnya, yanga akan diujikan. dari contoh diatas ditambah denga variabel Kinerja Karyawan (Y) denga sub variabel yang sama, maka jumlah variabel yang diuji berjumlah 7 variabel.

(X1,X2,X3,X4,X5,X6 dan Y). Nahhh sekarang anda bisa menghitung biaya yang mungkin akan anda keluarkan. Dijamin paling murah….. dijamin kualitas mahal.

Apa Isi email Order Anda ?

Apa Isi email Order Anda ?

  1. File Kuisioner dalam bentuk File (doc, Pdf)
Contoh:
Tujuannya untuk menentuka berapa variable yang anda ujikan.
  1. File jawaban responden yang telah di entri
Contoh:
  1. Hal lain yang perlu kami ketaui adalah Tujuan penelitian dan analisa data yang digunakan pada proposal yang telah disetujui. (File BAB 1 dan BAB 3)
  2. Tentukan order yang jelas, apa saja yang anda/dosen minta untuk dianalisiskan khususnya untuk uji yang bukan uji validitas dan reliabilitas.
  3. Kirimkan DP sebesar minimal Rp.100.000,- (uji validitas), Rp.200.000,- (uji lainnya) dan Rp.400.00,- (Amos dan Goal Programming DS) ke rekening akan kami berikan, segera konfirmasikan pada kami.
  4. Data yang anda kirimkan kami beri jaminan tidak akan di duplikasi baik online maupun offline, karena semua data, tersimpan pada komputer kami secara terpisah.
  5. Tunggu konformasi dari kami.

Harga Baru Uji Validitas dan Reliabilitas per 09 Maret 2013

Kabar gembira ini saya berikan kepada seluruh klien dan calon klien saya diseluruh dunia. Mulai tanggal 9 Maret 2013, kami memberikan kesempatan terbesar untuk anda.

Karena perkembangan pengetahuan dan pengalaman, kini semakin mudah untuk melakukan pekerjaan uji validitas tersebut, maka saya berikan harga yang pantas untuk pengerjaannya.
Perubahan :
1. Untuk uji yang tetap mengguakan data asli dari anda, cukup dengan Rp.70rb saja (tanpa Manip)
2. Minimal 1-3 variabel saya beri harga Rp.150rb dengan maksimal 30 responden
3. Untuk Uji Validitas terpakai >30 responden biaya analisisnya Rp.200rb
4. Lebih dar 3 Variabel ada tambahan biaya Rp.12.500,-/variabel

5. Jika data yang kami buatkan, ada tambahan biaya Rp.2000/responden
6. Pembayaran melalui rekening Bank Central Asia Tbk. KCP Blimbing
    Malang,Indonesia Swif Code : CENAIDJA No. AC. (akan di konfirmasi)
7. kirimkan file kuisioner, entri data jawaban responden dan Path Diagram (jika uji path) anda via email (pusatanalisadata[et]gmail[dot]com) dan Konfirmasi  via sms Kirim ke 085755238488 PIN BB 549F9D3A
8. Pengerjaan akan kami laksanakan apabila ada konfirmasi SMS DP Via rekening kami dan data yang telah masuh ke e-mail kami
9. Setelah selesai pengerjaan akan kami email ke alamat email anda, dan konfirmasi SMS pada no. Phonsel anda atau via FB .
10. File yang kami kirim berupa data kompresi (ZIP/RAR) berupa file data Ms.word, file data Ms.exel, output SPSS 15. Password akan kami berikan via email setelah terjadi Konfirmasi sisa pembayaran pada Acc bank saya via SMS.

    Catatan:
    Bahwa uji validitas merupakan uji yang diperuntukkan untuk menguji item pertanyaan yang telah kita buat, apakah sudah layak untuk dijadikan sebagai alat pengumpul data, untuk dapat diujikan pada uji lanjutan pada penelitian anda.
    Bahwa item instrumen yang sudah valid dan reliabel , jika diuji dengan uji Regresi Linear belum tentu memiliki nilai signifikansi yang tinggi, karena tingkat kecenderungan terhadap variabel dependen bukan ditentukan oleh valid atau tidaknya item instrumen.
    Bahwa setiap variabel analisis maksimal tidak lebih dari 5 item pertanyaan, jika lebih dari 5 tem akan dikenakan biaya tambahan yang ditentukan kemudian.
    Semoga dengan perubahan ini dapat membantu anda lebih baik, dan dapat menyelesaikan tugas akhir, skripsi, tesis maupun desertasi anda dan mendapatkan gelar terbaik.

    Cara menginstall program SmartPLS (download PLS V.1)

    Cara menginstall program SmartPLS (download PLS V.1)

    Langkah Pertama

    1. Buka CD suplemen buku ini

    2. Buka direktori softwareSmartPLS

    3. Pada direktori ini ada satu file Java Run Time dan satu direktori berisi file Java seperti di bawah ini

    4.Install file j2re1_4_2_08-windows-i586-p

    5.Setelah ter-install jalankan program Java Web Start dengan mengklik icon Java Web Start

    6.Akan muncul tampilan window seperti di bawah ini

    7.Cari direktori dimana program Java Web Start ini di simpan dengan cara

    8.Pilih File lalu Preference

    Akan tampak windows seperti di bawah ini

    9.Pilih Advanced

    Akan tampak tampilan seperti di bawah ini

    10.Pada application Folder inilah folder dimana file Java Web Start tersimpan yaitu pada:

    11…..Application DataSunJavaDeploymentjavawscache

    12.Diretori file ini disembunyikan (hide) jadi anda harus lakukan unhide dengan cara masuk ke direktori Document and SettingMr. Imam lalu klik mouse kanan dan pilih properties lalu unhide

    13.Setelah direktori dapat dibuka (unhide)

    Langkah Kedua

    14. Copy kan file direktori Java yang ada pada CD suplemen ke

    Diretori ……Application DataSun

    15.Jalankan Program Java Web Start

    Program SmartPLS sudah terinstall seperti terlihat di bawah ini

    16. Menjalankan program SmartPLS cukup mengklik icon SmartPLS

    smartPLS diatas sudah dapat anda download, saya butuh donasi anda sebesar Rp.400rb, sebagai biaya online dan pencarian Download v.1 diatas. software versi terbaru seperti dibawah ini.